Kamis, 02 Mei 2013

PUISI ARAB MASA ISLAM

PUISI ARAB MASA ISLAM
A. Perkembangan Puisi Arab Masa Islam
Berbicara sastra pada awal Islam tentu tidak dapat dipisahkan dari pengaruh al-Quran sebagai karya sastra agung yang di turunkan ditengah-tengah bangsa Arab yang telah maju dalam bidang sastra. Sebagaimana kita ketahui, al-Quran adalah kitab Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad yang isinya sarat dengan mukjizat.
Al-Quran mencerai-beraikan semua norma keunggulan sastra yang pernah dikenal bangsa Arab. Setiap ayat al-Quran sesuai dan memenuhi norma sastra yang pernah dikenal, dan bahkan mengunggulinya.
Kaum muslim berusaha dengan tekun mempelajari al-Quran sebagai karya sastra dan mengungkap rahasia keindahan dan kemukjizatannya. Sastra pada periode ini dengan jelas menggambarkan kepada kita tentang kehidupan masyarakat islam yang bergitu gemilang jauh dari kekacauan, sebuah lembaran sejarah yang paling indah, kita baca baris-barisnya yang akan menghembuskan aroma keikhlasan, memperlihatkan cahaya tauhid dan menampakkan sebuah semangat yang mampu merontokkan gunung, dan menundukkan berbagai macam kesulitan.
Lembaran sejarah itu telah ditulis dengan darah para syuhada yang kelak pada hari kiamat akan menebarkan bau wangi bak minyak misik, baris-baris mutiara itu ditulis oleh tangan-tangan yang suci dan hati yang sehat nan tulus. sebuah masa dimana kehidupan begitu tenteram dikarenakan keimanan yang ada pada hati-hati mereka. Pada periode ini sastra pun berkembang sesuai dengan ruh keislaman.
Sedangkan style dan lafadz yang digunakan itu banyak menggunakan istilah-istilah keagamaan karena pemilihan lafaznya cukup ketat yaitu merujuk pada al-Quran, lafadznya pun bukan dari lafadz asing serta mendominasi uslub perkotaan (hadlar) di atas gaya bahasa pedalaman (badiyah).
Banyak sekali tokoh-tokoh sastrawan dari bangsa arab, baik itu penyair maupun prosais. Jika pada masa jahiliyah banyak terdapat syi’ir yang bertemakan ghazal, madah, hija’ dan fakhr, Islam datang membawa perubahan. Sejak Islam datang banyak banyak para penyair yang menulis syi’irnya dengan mengambil rujukan dari al-Quran dan Hadits Nabi. Diantara nama-nama tokoh/ penyair masa Islam adalah,
• Ka’ab ibn Malik al-Anshari
• Abdullah ibn Rawahah
• Hasan ibn Tsabit
• Al-Hutay’ah
Pengaruh Islam terhadap bahasa Arab, diantaranya adalah:
• Berkembangnya pemakaian bahasa Arab dikalangan muslim
• Meluasnya perbendaharaan bahasa Arab
• Bahasa Arab bertambah halus
• Bertambah tinggi nilai sastranya
Pengaruh al-Quran terhadap sastra Arab, diantaranya adalah:
• Sebagai pendorong pada semua materi sastra Arab
• Para sastrawan banyak menukil pola baru dari al-quran
• Menjadi sebab berkembangnya ilmu balaghoh
• Memotivasi para peneliti sejarah klasik berkenaan dengan umat terdahulu dan para nabi
B. Tujuan Puisi Masa Islam
Puisi masa Islam ditinjau dari tujuan dan seninya, arti dan intisarinya, lafadz dan gaya bahasanya, wazan dan qafiyahnya adalah sebagai berikut:
1. Menyebarkan akidah agama dan anjuran untuk mengikutinya
2. Dorongan untuk berperang dan berjihad dijalan Allah
3. Hija’, yakni membela Islam dan menyerang musyrikin
4. Penggambaran peperangan dan penguasaan terhadap kota-kota serta bagaimana cara mengepungnya
5. Pujian, pada prinsip dasar Islam pujian tidak boleh berlebihan
6. Penggunaan kata pengantar cinta dan cumbu rayu halus

C. Tingkatan Penyair Masa Islam
Pada masa permulaan Islam, muncul empat tingkatan para penyair, yakni:
1. Kelompok yang meninggalkan puisi dan hanya focus untuk beribadah kepada Allah, seperti Labid ibn Rabi’ah
2. Kelompok yang melakukan penindasan pada nabi dan mengejeknya, seperti Abu Sufyan ibn Abdul Mutholib dan Ka’ab ibn Asyraf
3. Kelompok yang menjadi penolong nabi, seperti Hassan ibn Tsabit, Ka’ab ibn Malik, Abdullah ibn Rawahah, Ka’ab ibn Zuhair
4. Kelompok yang tetap berpuisi seperti sebelumnya, tapi juga menjauhi apa yang dilarang oleh Islam, seperti Abu Dahbal al-Jahiy, al-Nabighoh al-Ja’diy dll.

BAB III
KESIMPULAN

Islam datang membawa perubahan bagi kebanyakan masyarakat Arab, baik itu dalam bidang sosial, budaya, politik maupun intelektual.
Puisi-puisi pada masa Islam pun berkembang. Puisi pada masa Islam ini sedikit berbeda dengan puisi-puisi pada masa jahiliyah. Karakteristik puisi pada masa Islam yaitu menggunakan al-Quran dan Hadis sebagai rujukan dan menjauhi hal-hal yang bersifat jahiliyah dan bertentangan dengan ruh keislaman.
Sedangkan style dan lafadz yang digunakan itu banyak menggunakan istilah-istilah keagamaan karena pemilihan lafaznya cukup ketat yaitu merujuk pada al-Quran, lafadznya pun bukan dari lafadz asing serta mendominasi uslub perkotaan (hadlar) di atas gaya bahasa pedalaman (badiyah).


DAFTAR PUSTAKA

- Al-Hasyim, Juzif, 1968, AL-Mufid Fi Al-Adab Al-Arabiy, Beirut: Al-Maktab Al-Tijariy,
- Al-Iskandari, Ahmad Dan Mushtofa Anany, 1916, Al-Wasith Fi Al-Adab Al-Araby Wa Tarikhuhu, Mesir: Dar Al-Maarif,
- Al-Maliji, Khasan Khamis, 1989, Al-Adab Wa Al-Nushush Li Ghair Al-Nathiqin Bi Al-Arabiyah, Riyadl: Jami’ah Al-Malik Al-Su’udiyah,
- Al-Muhdar, Yunus Ali Dan Bey Arifin, 1983, Sejarah Kesusastraan Arab, Surabaya: PT. Bina Ilmu,
- Dhaif, Syauqi, 2001, Al-‘Ashru Al-Islami, Cairo: Darul Ma’arif,
- Farukh, Umar, 1981, Al-Manhaj Al-Jadid Fi Al-Adab Al-Arabi, Beirut: Darul Ilmi Li Al-Malayin,
- Wargadinata, Wildana Dan Laily Fitriyani, 2008, Sastra Arab Dan Lintas Budaya, Malang: Uin Malang Press,

2 komentar: